Tuhan
maafkan kami yang telah menodai bulan sucimu.
Setiap seorang anak
mengiginkan sebuah keluarga yang damai, tentram, terkadang kata itu yang
terbesit dipikiran saya sebagai seorang anak. Saya malu dengan keadaan keluarga
saya yang selalu cekcok, slalu bermasalah. Tuhan jika kami kurang bersyukur
maafkan kami ampuni kami beri keluarga kami sedikit cercahan kebahagiaan.
Harapan saya dibulan suci ini keluarga saya damai walaupun Cuma satu bulan
setidaknya kami bisa bercengramah dengan indahnya ramadhan, namun apa mau
dikata emosi, ketidak sabaran ke egoisan merubah mimpi indah itu menjadi sebuah
lubang besar yang sangat sulit untuk ditutup. Lubanng itu terlalu besar untuk
saya tutup sendiri tapi saya selalu percaya Tuhan saya tidak akan melepaskan
saya sendiri, dengan usaha do’a saya berharap keluarga kecil saya sama dengan
keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.
Terkadang orang tua
tidak tahu betapa perihnya hati seorang anak ketika anak tersebut mendengar
menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Hati ini sakit, hati ini bingung dan
bertanya-tanya apakah masalahnya? Dari mana penyebabnya? Bagaimana
penyelesaianya? Saya harus membela siapa?, Tuhan saya takut sendirian
menghadapi kejolak yang terjadi dikeluarga kecil saya, saya tidak punya jalan
untuk mendamaikan orang tua saya, saya tidak mau memihak bpk atau ibu saya
karna sama saja saya akan menyakitkan hati salasatu dari merekan dan saya
sebagai anak tidak mau itu terjadi. Tuhan bantu kami menjalankan teguran-Mu.
Sebagai seorang anak
saya sering binggung saya harus berkaca kesiapa ketika nanti saya berkeluarga
jika panutan yang harus saya contoh adalah jurang gelam yang tidak mungkin saya
masukin.
Emha*
0 komentar:
Posting Komentar